Teknologi Butuh Konsep dan Filsafat

23, February, 2006

Hari ini saya membaca sebuah posting menarik di Blog Budi Rahardjo, seorang dosen di ITB, berjudul “Kuliah Konsep Teknologi”. Isinya antara lain:

Kemarin kuliah Konsep Teknologi dimulai. Kuliah ini adalah kuliah paralel dengan empat (4) orang dosen. Nah, untuk kuliah awal semuanya dijadikan satu kelas. Itu kami lakukan kemarin. Seru juga satu kelas dengan lebih dari 200 mahasiswa dengan empat orang dosen di depan.

Isi kuliah kami rombak sesuai dengan kemajuan teknologi. Kuliah ini juga berbeda dengan kuliah-kuliah lain, dimana akan lebih banyak faktor kerja kelompok, saling menilai, engineering-oriented, dan hal-hal lain yang fun. Karena ini perombakan yang agak drastis, kita lihat keberhasilan (atau kegagalan) dari kuliah ini. Perlu dicatat bahwa dahulu kuliah Konsep Teknologi inilah yang membedakan ITB dengan perguruan tinggi lain.

Membaca apapun memang harus dimulai dari konsepnya. Termasuk teknologi apapun, termasuk teknologi informasi. Sebagai mahasiswa Pascasarjana Manajemen Komunikasi UI, pada semester ini saya mengikuti kuliah Teknologi Informasi. Padahal sebelumnya belum ada matakuliah, misalnya Konsep Teknologi atau Filsafat Teknologi. Bukankah ini akan menyulitkan pemahaman mengenai Teknologi Informasi itu? Misalnya apa beda “teknik”, “teknis” dan “teknologi”? “Teknisi”, “teknolog” dan “techies”?

Yang jelas, mahasiswa sendirilah yang harus mencari literatur-literatur mengenai konsep atau filsafat teknologi. Apalagi teknologi bukan sekadar berurusan dengan perkara teknik saja, tapi seluruh aspek kehidupan.

Thomas P. Hughes dalam papernya “Technological History and Technical Problems’ mengatakan:

Other factors embedded in technology besides technical are the economic, political, scientific, sociological, psycological, and ideological. Technology usually has the structure of goal-seeking, problem solving, open system. (Hughes dalam Starr and Ritterbush (ed.), Science, Technology and Human Prospect, Pergamon Press, New York, 1979, hal. 142)

Jadi pengertian teknologi jauh lebih kompleks daripada sekadar teknik. Ada tujuan-tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan teknologi, misalnya efisiensi dan efektivitas. Beruntunglah mahasiswa yang mengikuti kuliah Konsep Teknologi!

2 Responses to “Teknologi Butuh Konsep dan Filsafat”

  1. hari fakhrudin Says:

    saya mahasiswa sosiologi semster akhir Unsoed yang ga lulus2, dan kbtulan skripsi saya berjudul “Teknologi dan Irasionalitas Masy Modern” (perspektif Herbert Marcuse). jika ada yang terketuk hatinya ingin memberi masukan berarti kpd saya dgn mengirim e-mail, maka alangkah bhagia saya, dan alangkah baik orang itu. sebetulnya tinggal bab 5-akhir, jd tinggal finishing, tp sy sgt menghrapkan bagi siapa saja yang ingin memberi saran kpd saya. Thank u verry much

  2. thegadget Says:

    Halo Hari Fakhrudin,

    Kira2 apa yang bisa saya bantu? Apa yang masih jadi masalah di skripsimu?

    Rgds

    Budi Putra


Leave a reply to hari fakhrudin Cancel reply