Tarif Internet akan Turun?

23, May, 2006

bill.jpgIndustri telekomunikasi di Indonesia memang aneh. Mestinya berbagai layanan yang ditawarkan tarifnya cenderung makin murah atau katakanlah ada opsi tarif flat atau unlimitted. Opsi ini memang pernah ditawarkan Satelindo (kini bergabung dengan Indosat) untuk layanan GPRS-nya tapi kemudian dicabut. Dan dengan harga ritel yang sekarang, akses Internet via GPRS jadi lebih mahal (lihat hitung-hitungan Khairul di blognya).

Terus, hari ini ada "angin surga" dari Telkom soal tarif Internet seperti diberitakan Koran Tempo:

Yogyakarta — PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) akan menurunkan tarif jaringan Internet berkecepatan tinggi atau broadband. Sebab, biaya untuk jaringan ini masih lebih mahal dibandingkan dengan fasilitas yang sama di luar negeri.

Direktur Utama Telkom Arwin Rasjid mengatakan biaya broadband di Indonesia sekitar Rp 3 juta per bulan. Biaya ini jauh lebih tinggi dibanding negara di Asia, yang rata-rata hanya sekitar Rp 540 ribu atau sekitar US$ 60.

"Biaya ini sangat tidak kompetitif," kata Arwin kemarin. Telkom juga mentargetkan tarif broadband Telkom akan sama dengan negara tetangga pada 2010.

Tahun 2010? Ops, masih lama ternyata.

Mahalnya biaya broadband, kata dia, karena investasi pembangunan infrastrukturnya mahal. Belum lagi 80 persen data informasi yang diakses pengguna Internet saat ini muatan asing. Akibatnya, biaya pengunduhan (download) yang ditanggung Telkom mahal.

Saya kira konsumen atau pengguna Internet di Indonesia tak akan bisa membantu soal ini 🙂

Padahal jumlah pengguna Internet di Indonesia masih di bawah 50 ribu orang. Namun, biaya mahal ini dapat ditekan dengan meningkatkan jumlah pengguna Internet. Caranya dengan melakukan sosialisasi dan memberikan fasilitas Internet secara gratis kepada siswa dan masyarakat. Masyarakat terpelajar juga didorong agar aktif menggunakan Internet dari akses gratis yang diberikan Telkom.

Untuk itu, Telkom telah menandatangani nota kesepahaman dengan Departemen Pendidikan, Departemen Agama, dan Departemen Komunikasi dan Informatika. Untuk tahap awal ini, Telkom akan memberikan akses Internet gratis kepada sekitar 1.000 sekolah, di antaranya 500 madrasah aliyah dan sekolah menengah atas."Telkom mengalokasikan dana Rp 15 miliar untuk fasilitas Internet gratis ini," kata Arwin. Dana ini diambil dari alokasi dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang disisihkan Telkom tiap tahun sekitar 0,5 persen dari total laba bersih. Tahun ini Telkom akan menaikkan alokasi dana itu menjadi 1 persen.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Satrio Brodjonegoro dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Yahya Umar menyambut baik langkah Telkom itu. "Ini akan menjadi terobosan besar untuk menyamakan kualitas sekolah swasta (madrasah) dengan negeri," kata Satrio. l budiriza

Bahwa akses Internet gratis untuk siswa jelas sebuah tugas mulia yang perlu didukung, tapi jelas tak ada hubungannya dengan upaya menghadirkan Internet yang murah bagi publik. Tetap saja, sekarang akses Internet masih mahal, mana GPRS tak ada yang unlimitted lagi… Bravo Indonesia! [G!]

8 Responses to “Tarif Internet akan Turun?”

  1. Priyadi Says:

    sebenarnya sih GPRS gak masalah jadi gak unlimited, karena memang tidak didesain untuk unlimited. kalau di negara tetangga bisa unlimited itu karena layanan lainnya yang jauh lebih cepet bisa unlimited.

    jadi, solusinya, unlimitedkan last mile. provider layer 2 gak perlu ikut campur dengan provider layer 3.

  2. christiono Says:

    coba gprs xl unlimited pak :). lumayan ok juga tuh, meskipun dapetinnya agak susah

  3. Naif Al'as Says:

    Iya benar seprti bung chris bilang, gprs xl memang ada yg unlimited. Tapi khusus untuk pelanggan X-plor yang corporate, kalau ga salah tarifnya 300rb/bulan.
    Sampai saat ini saya menggunakan koneksi dari cdma starone, paket 1 gb/bln 200rb. Tapi sebentar lagi mau habis nih masa berlakunya (30 juni 2006), pihak indosat belum memberi kejelasan selanjutnya. Apakah program ini diteruskan (balik ke unlimited? i hope) atau menjadi tarif retail :((.

  4. rendy Says:

    ini hoax ?

    *nyamar jadi pot bunga*

  5. Harry Says:

    Priyadi betul, kalau mau biaya akses internet terjun bebas dengan cepat, last mile dibukakan saja aksesnya kepada semua pihak (local loop unbundling). Jauh sebelum 2010, insyaAllah biaya akses broadband kita sudah akan bisa setara dengan tetangga.

    Cara ini biasanya digunakan di negara-negara yang perlu untuk menurunkan biaya akses internetnya dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

    Terutama ketika negara ybs telah menyadari, bahwa mahalnya biaya akses Internet menyebabkan industri lokalnya menjadi berada pada posisi yang tidak strategis dalam kancah persaingan pasar bebas internasional.
    Ini tidak mengada-ada – para klien saya pada mengeluhkan mahalnya biaya akses internet, sehingga komunikasi internasional mereka tidak lancar dan tidak reliable.

    Mudah2an pemerintah negara kita akan segera menyadarinya juga.

  6. thya Says:

    internet dengan tarif flat, mungkin bisa baca-baca yang ini:
    http://www.quasar.co.id/qjm_service.php?lang=en

  7. andri Says:

    tahun 2010 internet kita di Indonesia turun 540-ribu
    mungkin di luar negeri udah gratis(alias gak usah bayar)
    mengingat banyak sekali bisnis-bisnis yang muncul dari internet, karena itu mereka hanya perlu bayar pajak

  8. alan Says:

    apa iya? tapi gak tau klo kondisinya setelah gempa taiwan ini


Leave a reply to thya Cancel reply