Soundtrack untuk Mimpi Anda
12, November, 2005
PERANGKAT teknologi bergerak di masa depan akan menjadi pernik ajaib yang senantiasa bersenandung. Logikanya sederhana: setiap orang pasti suka musik– terlepas dari jenis dan genre musiknya.
Ketika hampir setiap orang memiliki perangkat genggam, macam telepon seluler, mengapa mereka tidak difasilitasi saja dengan fitur musik yang bisa dinikmati dengan nyaman?
Sukses pemutar musik portabel di setiap zaman membuktikan hal itu. Ketika pada 1979 Walkman buatan Sony Corporation pertama kali diluncurkan, perangkat musik genggam berbasis kaset itu disambut gegap-gempita di seluruh dunia.
Lebih dari 15 tahun kemudian, masih dengan melenggang sendiri, Sony bermanuver lagi dengan meluncurkan Discman–Walkman yang menggunakan cakram padat alias CD.
Namun, 10 tahun kemudian, legenda Sony Walkman terhenti. Itu terjadi ketika Apple Computer merilis perangkat musik portabel baru dengan desain dan logika teknis yang revolusioner: iPod.
Dengan cepat iPod mewabah, sekaligus melahirkan generasi iPod mini, iPod Shuffle, dan iPod Nano. Mulai sekadar menampilkan musik hingga berfungsi sebagai album foto dan mampu menayangkan video.
Berbagai merek juga muncul mencoba menjadi pesaing iPod. Beberapa seri ponsel Nokia, Motorola, dan Sony Ericsson juga sudah memiliki kemampuan ini.
Bahkan Samsung pekan lalu diberitakan segera membuka toko musik online sekaliber iTunes menyusul perangkat pemutar musik serupa mereka rilis ke pasar.
Perangkat musik bergerak memang menarik hati. Beberapa waktu lalu, saya sempat mencoba sebuah iPod mini. Berkapasitas 4 GB, iPod mini bisa menyimpan hingga 1.000 judul lagu.
Layarnya cukup cerah, tajam, tapi tetap sejuk di mata. Juga tidak banyak tombol yang memusingkan. Teknologi click wheel yang intuitif membuat sentuhan jari kita bisa sangat fungsional memilih lagu.
Dengan kualitas lebih bagus dibanding MP3–seolah-olah ada sebuah konser kolosal dalam kepala kita–membawa-bawa iPod memang mengasyikkan.
Kemampuan baterainya juga relatif panjang–hingga 10 jam, membuat Anda bisa menikmati lagu-lagu di iPod secara nonstop–bahkan selama Anda tidur.
Artinya, Anda bebas memilih soundtrack apa saja untuk mimpi Anda. Dan ketika terbangun, suara lirih penyanyi kesayangan Anda masih tetap bergema di telinga.
(ec-kt. 131105)
Masa Depan Bersama Streaming
12, November, 2005
Seperti apakah dunia teknologi informasi di masa datang? Menurut bos Microsoft, Bill Gates, media penyimpanan seperti cakram padat (CD dan DVD) akan segera masuk museum. “High definition DVD akan menjadi format media fisik terakhir,” ujarnya.
Internet akan menjadi “hard disk raksasa” yang bisa digunakan semua orang untuk menyimpan dan menata dokumen dan data digitalnya. Untuk menikmati hiburan dan multimedia di komputer pribadi, orang tak perlu mengunduh apa pun, tapi cukup mengandalkan fasilitas streaming yang tak memakan space sejengkal pun.
Orang akan lebih suka melakukan streaming film, video, musik, dan peranti lunak melalui Internet langsung ke komputer pribadi, perangkat genggam, dan komputer tablet.
Streaming adalah teknik transfer data yang prosesnya berlangsung terus-menerus tanpa perlu mengunduhnya ke dalam hard disk. Dengan teknologi ini, browser atau plug-in yang terdapat di komputer pengguna bisa segera menayangkan video, misalnya sebelum semua file ditransmisikan secara komplet.
Untuk menggunakan streaming media, Anda membutuhkan sebuah server yang sedang “live” dan program pemutar di sisi pengguna untuk menayangkan atau menampilkannya. Ada dua metode utama dalam pengantaran video dengan teknologi ini: real time streaming (RTSP) dan HTTP streaming.
Teknologi ini menjadi sangat penting mengingat sebagian besar pengguna tidak memiliki akses yang memadai dalam mengunduh file multimedia yang besar dengan cepat.
Di masa mendatang, ketika Internet sudah menjadi sumber daya bersama yang bertenaga, setiap orang akan punya folder penyimpanan sendiri–yang secara fisik entah berada di mana. Jika butuh sebuah dokumen digital, seseorang tinggal masuk ke Internet, merangsek ke folder pribadi dan mencari dokumen yang diinginkan.
Komputer–seperti apa pun bentuknya di masa depan–benar-benar akan menjadi terminal yang tak lagi membutuhkan “jeroan” yang canggih dan komplet. Komputer dengan kapasitas hard disk yang besar, misalnya, mungkin tak lagi relevan di masa yang akan datang karena streaming telah menafikannya.
Komputer akan menjadi sekadar gerbang untuk menikmati, menayangkan, dan memainkan segala sesuatu yang bersemayam di Internet. Semuanya, tanpa terkecuali. (ec-kt. 61105)
Mulailah dari Mesin Pencari
12, November, 2005
APALAGI yang harus dibicarakan soal Internet? Semuanya ada di sini. Untuk mencari informasi, pendidikan, hiburan, belanja atau sekadar mencari kawan, dengan mudah bisa dilakukan di sini.
Internet memang membuat siapa pun yang menggunakannya akan langsung terhubung dengan jutaan komputer lain di dunia.
Pendeknya, teknologi Internet telah menggugurkan apa yang disebut jarak, batas, ruang atau apa pun namanya.
Istilah “ujung dunia” mungkin tak lagi identik dengan sesuatu yang jauh dan sulit direngkuh, tapi kini sudah menjelma menjadi sesuatu yang amat dekat dan melekat. Dunia sudah di ujung jari–sebuah ungkapan yang menggambarkan realitas baru itu dengan baik.
Tapi, kendatipun semua itu sudah ada di ujung jari kita, yang bisa kita raih dengan hanya memainkan jari-jemari pada keyboard komputer maupun keypad komputer genggam macam ponsel, PDA ataupun gadget, persoalannya ternyata tidak sesederhana itu.
Internet tetaplah sebuah belantara yang amat luas dan buas yang tak akan memberikan kita apa-apa jika kita tak pintar-pintar menyiasati penggunaannya.
Masalahnya, tak sedikit dari kita yang terkadang merasa kebingungan harus melakukan apa di depan akses Internet. Tak sedikit yang bengong mau mencari apa.
Untunglah, sebuah layanan paling bermanfaat dengan setia setiap saat menemani kita saat menjelajah di belantara Internet: mesin pencari.
Muncul bersamaan dengan lahirnya Internet, layanan ini dengan cepat digemari.
Inilah layanan yang paham betul bahwa tidak semua orang hafal dengan alamat domain (URL) situs yang diinginkannya, bahwa tidak semua orang punya waktu mengubek-ubek semua situs hanya untuk mencari sesuatu.
Mesin pencari menawarkan efisiensi, kemudahan dan pilihan. Mesin pencari yang bagus akan merekomendasikan sejumlah situs tematik yang sesuai dengan keinginan kita.
Luar biasa. Bukankah kini sebuah mesin sudah mampu berkomunikasi dengan manusia seperti yang dilakukan mesin pencari terhadap para penggunanya?
Jadi sangat masuk akal jika perusahaan-perusahaan mesin pencari berusaha sekuat tenaga menawarkan layanan yang paling lengkap, cerdas, cepat, dan bermanfaat.
Dalam dua bulan terakhir saja, genderang perang di antara mereka berdentang semakin garang.
Yahoo!, misalnya, sebagai situs pencari pelopor dan legendaris, rupanya tetap ingin menjadi yang terdepan. Portal ini baru saja mempersembahkan layanan baru, yakni situs pencari content video di Web. Bisa diakses di http://www.video.search.yahoo.com.
Sebelumnya, situs pencari terkenal yang muncul belakangan, Google, berusaha mengambil hati para ilmuwan dan peneliti dengan layanan barunya: online scholar.google.
Sebelumnya Google juga telah merilis gdSuite, sebuah aplikasi add-on untuk desktop search tool-nya. Aplikasi tambahan tersebut berupa filter pencarian dokumen digital di PC. Tampilannya menyerupai Windows.
Pada saat yang sama, Microsoft Search Engine juga sudah bisa diakses di situs MSN.com. Fasilitas anyar tersebut diduga dipakai Microsoft untuk menyaingi Google.
Ada sederet pilihan menawan yang bisa Anda pilih. Anda bisa memulai pijakan Anda dari sini begitu menginjakkan kaki masuk ke jaringan pintar yang telah mengubah dunia ini.
Jadi mengapa Anda tak memanfaatkannya agar tak tersesat di belantara yang memang amat mempesona ini? (ec-kt. 261204)