Virus Hijrah dari PC ke PDA
3, March, 2006
Mobile Antivirus Researchers Association (MARA) mengumumkan menerima kiriman virus dari pengirim tanpa nama. Virus yang dijuluki “Crossover” itu diyakini merupakan virus komputer pertama yang dapat menginfeksi Windows komputer meja dan komputer genggam (personal digital assistant) sekaligus.
Jika menginfeksi komputer meja, virus ini akan mengecek jenis sistem operasi komputer tersebut. Jika Windows, ia melompat begitu menemukan adanya koneksi dengan komputer genggam. Virus lalu menghapus semua file pada folder My Document. Virus akan menggangu kinerja Windows karena akan memperbanyak dirinya setiap kali komputer dihidupkan.
MAARA akan melakukan analisis detail terhadap Crossover. Pihak perusahaan antivirus juga diberi akses untuk menganalisisnya. Sebelumnya pada September 2005, firma keamanan komputer F-Secure mengumumkan penemuan trojan yang dapat menyeberang dari ponsel cerdas ke PC. [G!]
:: Lebih lanjut baca News.com
CA Lindungi PC dari Ancaman Online
1, March, 2006
CA hari ini mengumumkan ketersediaan eTrust Internet Security Suite, solusi terbaru dari jajaran solusi keamanan Internet yang diciptakan CA bagi pengguna rumahan. Hanya dengan pemasangan sederhana, eTrust Internet Security r2 menyediakan perlindungan untuk melindungi pelanggan dari sejumlah ancaman berbasis Internet yang disebabkan oleh hacker, virus, pencuri identitas, spyware dan spam, dengan perlindungan tambahan dari pengawasan pengontrol induk.
Menurut CA, solusi eTrust Internet Security memiliki kemudahan dalam penggunaan, kekuatan teknologi industri dengan penempatan konfigurasi dan pemberitahuan secara otomatis yang dapat memberikan keamanan bekerja dalam menggunakan PC.
CA juga mengumumkan ketersediaan versi terakhir dari eTrust Anti-Spam r4 yang menyediakan perlindungan tambahan dari phishing scams dan email fraud. Serangan phishing adalah email palsu yang dirancang untuk mencuri kartu kredit dan informasi perbankan dari pengguna online dengan membawa mereka ke situs palsu yang tampilannya sama dengan situs e-commerce, lelang ataupun keuangan yang sudah sangat populer.
Menurut AOL/National Cyber Security Alliance Online Safety Study, serangan phishing yang bertujuan untuk pencurian identitas dialami oleh satu dari empat orang Amerika (23 persen) setiap bulannya, dan lebih dari 2/3 pelanggan (70 persen) yang menerima e-mail phishing, mengira email-email tersebut berasal dari perusahaan yang kredibel.
Hasil studi juga menemukan bahwa 81 persen dari PC rumahan setidaknya tidak memiliki satu dari tiga perlindungan penting yang seharusnya mereka miliki — updated antivirus, perlindungan spyware dan konfigurasi firewall yang tepat.
Komputer Aman, Tak Selalu Nyaman
21, December, 2004
SEGALA sesuatu yang agak merepotkan pastilah dengan mudah kita abaikan. Misalnya, soal aplikasi antivirus di komputer. Seringkali kita merasa jengkel kalau harus menginstal atau saat mengetahui aplikasi tersebut sudah kadaluarsa.
Jangankan membeli peranti lunak sekuriti yang baru, mengunduh (download) versi teranyar gratisan dari situs web saja, malasnya bukan main.
Di situlah masalahnya, mengapa mengurusi program antivirus begini terasa begitu menjengkelkan, padahal sangat penting!
Penyesalan baru muncul ketika mendapati komputer kita sudah porak-poranda oleh virus, worm, spam, atau apalah namanya.
Memang dibutuhkan kerelaan kita sedikit saja untuk mau repot dalam mengurusi masalah aplikasi antivirus ini. Dengan semakin pintarnya para pencipta virus dan makin gencarnya aktivitas membobol sistem, cara mengamankan sistem pun harus makin ditingkatkan.
Seperti yang diungkapkan seorang ahli bidang keamanan, Steve Riley, setiap orang disarankan memblokir semua pintu dahulu, baru mengizinkan mereka yang berkepentingan masuk. Tak ubahnya seperti bila kita akan masuk ke mal atau plaza, selain setiap orang diperiksa secara manual, mereka juga harus lewat detektor logam.
Menjengkelkan memang, tapi itu wajib dilakukan untuk menjamin keamanan: siapa tahu ada pengunjung yang membawa bahan peledak atau senjata tajam.
Tak terelakkan, menurut Riley, pada akhirnya keamanan tidak seiring sejalan dengan kenyamanan. Lihat saja, saat menginstal suatu program ke komputer, kita pasti ditanya macam-macam oleh sistem. Pilih yang ini atau itu? Mau sebagian atau semua? Mau ditaruh di mana?
“Bila ingin aman, maka kita harus mengorbankan kenyamanan. Begitu pula sebaliknya,” ujar Riley. Selain itu, sebagian dari kita juga merasa kurang antusias dalam menyimak berita-berita terbaru soal keamanan komputer, sistem dan jaringan.
Padahal dari sini kita bisa tahu, apakah aplikasi bermasalah yang sedang dirundung virus itu, juga sedang kita pakai atau tidak. Pada saat yang sama, kita juga bisa mencari tahu bagaimana cara mengatasinya.
Misalnya, akhir bulan lalu terbetik kabar, sebuah lubang baru ditemukan di aplikasi WinAmp yang memungkinkan hacker masuk ke sistem PC.
Menurut situs web The Register, hacker membuat kode jahat berbentuk file .m3u (playlist file) yang ditaruh di situs web, dan bisa terunduh otomatis ke PC yang terhubung ke internet. Tanpa sepengetahuan pemilik PC, file tersebut bisa langsung terbuka di peranti pemutar musik di PC ini.
Celah keamanan tersebut hanya terjadi pada versi 5.05 dan telah diantisipasi pada versi 5.06. Namun sebuah firma keamanan jaringan memperingatkan bahwa versi-versi sebelumnya kemungkinan besar juga terinfeksi cacat serupa.
Selain WinAm, hacker juga dilaporkan bisa masuk ke sistem PC lewat celah yang terdapat pada Internet Explorer, browser keluaran Microsoft.
Caranya dengan mengekploitasi kode eksekusi yang diletakkan dalam situs web tipuan. PC yang telah terinfeksi kode jahat tersebut bisa dikendalikan oleh para pembobol melalui jaringan internet.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan pembuat antivirus juga melaporkan adanya worm baru yang menyebar melalui Internet Explorer.
Pendeknya, luangkan waktu untuk menyimak informasi terbaru mengenai virus-virus ini. Tentunya tidak sekadar rajin membaca, tapi juga secara kongkret memperhatikan kondisi komputer masing-masing: apakah program sudah kadaluarsa atau belum.
Memang tak nyaman. Tapi, setidaknya hal itu bisa menjamin keamanan komputer, sekaligus mengamankan aplikasi dan dokumen digital Anda. (ec-kt.051204)