Pada pertunjukan pendahuluan kode produk secara langsung di Konferensi Deutsche Notes User Group (DNUG), IBM hari ini mengumumkan bahwa editor produktifitas Office akan disertakan dalam versi Lotus Notes  berikutnya, yang menurut rencana akan memasuki periode beta publik di musim gugur nanti.

Editor produktifitas kelas ringan namun bertenaga besar ini mendukung standar Open Document Format (ODF) berbasis XML yang baru-baru ini disahkan oleh the International Organization for Standardization (ISO) serta akan menawarkan berbagai alternatif pengintegrasian yang sudah ada dengan beragam format dokumen tertutup (proprietary), seperti yang terdapat pada Microsoft Office, kepada lebih dari 125 juta pengguna Lotus Notes.

Standar terbuka, seperti halnya ODF, membantu menyediakan interoperabilitas antara sistem-sistem – memungkinkan vendor bersaing dalam hal manfaat dan performa, bukan dalam hal format dan protokol tertutup. Editor produktifitas Office akan meliputi kemampuan Word Processing, Spreadsheet dan presentasi, serta akan memungkinkan pengguna Lotus Notes untuk menciptakan, mengedit dan menyimpan dokumen dalam bentuk aslinya pada ODF.

Editor ini juga dapat mengimpor dan mengekspor ke format file yang digunakan Microsoft Office dan versi sebelumnya dari OpenOffice. Dengan disertakannya editor berbasis standar ini, pelanggan Lotus Notes memperoleh fleksibilitas dalam hal keputusan TI mendasar tentang kebutuhan bisnis dan dapat mengurangi resiko keterikatan pada satu platform atau vendor piranti lunak tertentu.

"Kode yang kami perlihatkan hari ini menunjukkan kemampuan kami menghantarkan sesuai visi Workplace yang membuat pelanggan lebih produktif dalam kegiatan mereka sehari-hari," ujar Erwin Sukiato, Country Manager, Software Group, PT IBM Indonesia. [G!]

gadget_storage.jpgMenurut laporan IDC Asia/Pacific Quarterly Disk Storage Systems Tracker Q4 2005, IBM berhasil meraih posisi vendor penyimpanan nomor satu di pasar Total Disk Storage kawasan Asia Pasifik kwartal ke-4 2005 dan sepanjang tahun 2005.

Laporan IDC Asia Pasifik yang dirilis IBM itu juga menyebutkan bahwa IBM Systems Storage Asia Pasifik berhasil menambah pangsa pasar pendapatannya sebesar 3,4 poin di kwartal keempat 2005 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2004.  Sepanjang tahun 2005, IBM berhasil meningkatkan pangsa pasar pendapatannya sebesar 1,2 poin di segmen yang sama.

Di segmen External Disk Storage kawasan Asia Pasifik, IBM meningkatkan pangsa pasar pendapatannya hingga lima poin di kwartal keempat 2005 dan tiga poin sepanjang tahun 2005.

Di segmen Entry-level External Disk, IBM tumbuh 132 persen year-to-year sepanjang tahun 2005, dibandingkan tahun 2004.

Dukungan Online Konsumen

8, February, 2006

Konsumen adalah raja. Ketika Internet berkembang dan mengubah banyak hal, konsumen makin menjadi raja. Raja Diraja. Ketika seorang konsumen merasa tak puas dengan sebuah produk atau layanan, dengan gampang ia akan berpaling. Semuanya berlangsung cepat.

Dua orang konsultan bisnis, Patricia Moore dan William Moore, dalam bukunya menekankan bahwa konsumen merupakan fokus utama perusahaan dan urat nadi operasi perusahaan. “Bagaimana memahami dan memenuhi harapan-harapan mereka menjadi hal paling krusial untuk mempertahankan sebuah aktivitas bisnis,” demikian tulisnya.

Meski ide-ide yang ada di baliknya tidaklah baru, manajemen hubungan konsumen alias customer relationship management telah menjadi sesuatu yang baru selama beberapa tahun terakhir. Sentuhan teknologi baru membuat metode ini makin mempesona.

“Kami telah melihat pergeseran cukup penting selama beberapa tahun belakangan yang bergerak menuju dukungan online berbasis web dan bukan lagi sekadar kontak telepon,” ujar Michael Anobile, Direktur Eksekutif Localization Industry Standards Association (LISA).

Sayangnya, di Indonesia hal yang kurang memuaskan menyangkut layanan konsumen ini masih sering dijumpai. Sebut saja ketika mengajukan komplain layanan telepon seluler. Ketika kita menghubungi call center, yang hampir selalu didapatkan adalah bahwa kita harus antre cukup lama. Kalaupun tersambung, komplain kita belum tentu terjawab dengan baik.

Tidaklah mengherankan jika soal kualitas dukungan konsumen ini kini menjadi perhatian serius kalangan industri di dunia. Pemberian penghargaan bagi perusahaan-perusahaan besar dunia yang menyediakan dukungan konsumen terbaik oleh Association of Support Professionals dan LISA membuktikan hal itu.

Pekan lalu, Hewlett Packard, misalnya, mengumumkan bahwa dua layanan online yang dikelolanya, yakni situs web HP Customer Care dan IT Resource Center, meraih predikat terbaik di antara 10 situs dukungan web internasional lain yang terpilih.

Mengurusi konsumen memang tak bisa lagi dilakukan secara sambilan atau setengah hati, kecuali mau cepat mati. (Koran Tempo, 5/2/2006)

Kecepatan prosesor. Memori. Kapasitas hard disk drive. “Kita telah sampai pada suatu titik ketika komponen-komponen tersebut tidak lagi menjadi nilai tambah di mata pengguna komputer pada umumnya,” ujar seorang praktisi teknologi informasi di Jakarta pekan lalu.

Itulah sebabnya, menurut Soeparwan Soeleman, Country Manager Personal Computing Division IBM Indonesia, mengapa pihaknya mengembangkan sebuah strategi baru yang memberikan nilai yang lebih tinggi bagi pengguna.

“Produk IBM masa kini bukan sekadar komputer pribadi, tetapi merupakan suatu alat yang dapat membuat pengguna lebih efisien dan produktif dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Soeparwan saat peluncuran notebook IBM ThinkPad T43 dan R52.

Strategi baru ini, dia melanjutkan, jelas ditujukan untuk menghadapi tantangan bisnis yang rumit dengan menghadirkan teknologi yang lebih mudah digunakan, lebih intuitif, dan aman.

Aman? Di sinilah poinnya. Setiap pengguna perangkat teknologi yang digunakan dalam beraktivitas dan bisnis pasti menginginkan segala sesuatunya berjalan lancar, tidak ada gangguan, bahkan lebih-lebih lagi, tidak ada yang hilang.

Jadi apa, sih sesungguhnya yang selalu ingin kita selamatkan di komputer kita? Software-nyakah atau data yang tersimpan di komputer? Aplikasi, program, ataukah semua dokumen yang ada di dalamnya?

Kalau saya pribadi cenderung menganggap data yang lebih penting diselamatkan ketimbang, katakanlah, software aplikasi tertentu. Pasalnya, jika suatu ketika komputer atau notebook kita mengalami crash, kena virus, atau disusupi hacker, peranti lunak yang rusak, toh masih bisa dibeli lagi, kemudian diinstal. Semuanya beres.

Persoalannya, bagaimana dengan data yang hilang? Bagaimana dengan dokumen-dokumen Word, presentasi, spreadsheet, foto, grafik, atau bahkan address book yang ada di aplikasi e-mail? Mohon maaf, jika ikut hilang juga, semua itu tak mungkin dibeli–mau dibeli di mana?

Padahal, yang namanya data, adalah sesuatu yang sangat berharga. Sekilas, dokumen-dokumen digital yang berusia satu, dua, atau lima tahun lalu tidak berharga. Orang yang menganggap ini tidak penting pastilah sudah menyingkirkannya dari hard-disk drive–bahkan menghapusnya sambil siul-siul!

Namun, bagi orang yang paham nilai sebuah data–entah dengan cara apa semua itu nantinya akan dimanfaatkan–“tak ada yang tak penting”. Berita pers, kliping berita, newsletter, surat elektronik dari kolega bisnis, foto dokumentasi, bahkan “sekadar daftar” alamat URL dan e-mail adalah sesuatu yang sulit dinilai dengan uang.

Manajemen data yang bagus sesungguhnya bisa menciptakan peluang dan ide baru. Sebaliknya, manajemen data yang buruk bisa membuat seseorang kehilangan peluang!

Lalu bagaimana cara mengelola data dengan baik? Bagi kalangan bisnis, pilihan perangkat teknologi yang tepat, aman, praktis dengan solusi storage yang makin leluasa tentulah menjadi suatu keharusan. Untuk ini, tersedia banyak pilihan: IBM, HP, Dell, atau Toshiba–sekadar menyebut beberapa buah nama.

Bagi pengguna pribadi, semua itu bisa dimulai dari pengelolaan data di komputer pribadi dengan baik. Jangan main hapus saja. Pemilahan penempatan data dengan kategori yang tepat akan membantu mereka untuk memulai sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai apresiasi yang tinggi terhadap data.

Jangan lupa, solusi back-up murah meriah di Internet sebaiknya jangan sampai disia-siakan. Storage gratis macam Yahoo Briefcase mengapa tidak Anda manfaatkan untuk menyimpan dan menata data penting Anda? Atau memanfaatkan kapasitas e-mail raksasa macam Gmail juga sebuah pilihan yang cerdas.

Terserah apa pun yang akan Anda pilih, tapi ingatlah suatu hal: data adalah “harta karun” digital yang bisa membantu Anda suatu ketika. Siapa tahu data juga bisa mengubah hidup Anda. –Koran Tempo, 27/03/2005