PC Tak Akan Pernah Mati?

25, August, 2005

“SEBUAH komputer pada setiap meja dan di setiap rumah,” begitulah impian Bill Gates ketika mendirikan Microsoft pada 1975 setelah hengkang dari Universitas Harvard.

Kurang dari 25 tahun kemudian, ia berujar lagi: “Komputer pribadi tak akan pernah mati. Memang, komputer akan berubah menjadi bentuk-bentuk tertentu. Tapi akan selalu menjadi mesin serbaguna. Kita akan sangat bergantung padanya.”

Inilah ketika komputer–yang kini sudah terjual lebih dari 1 miliar unit di dunia–mulai menjadi ubiquitous device–perangkat yang bisa ditemukan di mana-mana.

Contoh yang paling gampang adalah listrik. Anda pasti heran kalau ada gedung atau rumah yang tak pakai listrik, bukan? Ya, karena listrik adalah ubiquitous device, bukan lagi sebagai barang mewah.

Lain halnya dengan komputer. Khususnya di negara-negara berkembang, komputer masih menjadi barang mewah. Orang masih terkagum-kagum kalau melihat ada komputer canggih.

Namun, semua itu segera berubah. Penetrasi komputer, terutama di negara-negara berkembang, sudah semakin membaik. Hal itu didorong oleh kecenderungan harga komputer yang semakin menurun.

Babak terbaru dari kiprah mesin pintar ini adalah grid computing. Teknologi ini memungkinkan kumpulan sumber daya computing yang tersebar dapat digunakan bersama dan dikelola sebagai satu komputer virtual yang besar.

Salah satu motivasi di balik gagasan ini adalah untuk meminimalkan kemubaziran. Hampir setiap organisasi saat ini memiliki kapasitas “computing” yang tidak terpakai, yang tersebar di berbagai tempat.

Hasil sebuah survei menunjukkan, 40 persen dari waktu mainframe tidak digunakan, Unix (90 persen) dan PC (95 persen).

“Di kemudian hari, apabila grid sudah banyak digunakan di perusahaan-perusahaan, grid akan bergerak melampaui batas dinding enterprise,” ujar Betti Alisjahbana, Presiden Direktur IBM Indonesia, dalam sebuah perbincangan dengan penulis di Jakarta pekan lalu.

Grid dalam enterprise–yang dibincangkan dalam IBM Forum di Jakarta Kamis (11/8/2005)–akan terhubung ke grid eksternal sehingga Internet akan menjadi sumber computing virtual.

Pesannya jelas: semua orang akan dapat menikmati komputer dan Internet secara lebih leluasa. Seleluasa orang menggunakan listrik seperti sekarang. –Koran Tempo, 14/8/2005

Leave a comment